Wednesday, 9 March 2016

JENIS-JENIS DOMBA DI DUNIA



Domba adalah salah satu kelompok hewan ruminansia disamping sapi, kerbau, dan kambing. Hewan ini populasinya hampir tersebar diseluruh dunia dengan berbagai jenis. Baik yang sudah jinak yang banyak dibudidayakan oleh manusia untuk diambil dagingnya dan bulunya maupun yang masih liar hidup dihutan. Makanan utama domba adalah rumput. Ciri khas dari hewan ini adalah kepala lebih cenderung berbentuk segitiga, memiliki tanduk yang khas dan sebagian jenis punya bulu yang tebal.

Jenis-jenis domba didunia adalah:

1.     Merino (Ovies Orientalis Aries )
Berasal dari daerah Asia Kecil namun berkembang baik di Australia dan Eropa. Merupakan domba penghasil wol terbaik. Domba Merino sangat cocok dibudidayakan didaerah dengan suhu dingin seperti dipegunungan karena dengan adanya suhu dingin ini mampu membuat bulu domba ini berkembang dengan baik. Panjang bulu yang dapat dihasilkan domba ini bisa mencapai panjang 10 cm. Ciri-ciri domba ini adalah berbulu tebal, yang jantan bertanduk yang betina tidak, kebanyakan berwarna putih, bobot badan jantan dewasa mencapai 70-80 kg dan yang betina mencapai 50-60 kg.



2.     Bighorn Sheep (Ovies Canadensis)
Dikenal dengan sebutan domba bertanduk besar dan merupakan domba tipe pedaging. Populasinya di Amerika utara dan Siberia. Ciri khas domba ini adalah tanduknya, jantan memiliki tanduk besar dan membengkok dengan berat tanduk bisa mencapai 14 kg, kebanyakan domba ini berwarna bervariasi antara coklat tua dan keabu-abuan. Berat badan untuk jantan mencapai 135 kg dan yang betina mencapai 90 kg.


3.     Argali ( Ovies Ammon )
Hidup liar didataran tinggi yang berbukit-bukit, kebanyakan terdapat didaerah Asia tengah. Merupakan domba terbesar didunia dengan panjang badan domba jantan mencapai 130-195 cm, tinggi gumba mencapai 90-120 cm, dan bobot badan jantan dewasa berkisar antara 70-165 kg. Pola warna bulu pada domba ini bervariasi dari kuning muda sampai kelabu-coklat tua, wajah Nampak lebih kecil, kebanyakan memiliki lingkar leher berwarna putih, tanduk domba ini besar dan berpilin yang bias mecapai panjang 190 cm untuk jantan dan betina panjangnya hanya sekitar 30 cm.



4.     Thinhorn Sheep ( Ovies Dalli )
Kebanyakan hidup liar didaerah pegunungan Alaska yang subartic, wilayah Yukon, dan Columbia Britania Utara. Warna rambut domba ini adalah putih dan coklat, warna tanduk kekuningan, untuk domba jantan tanduknya bengkok dan besar, sedangkan untuk betina lebih pendek dan kecil.


5.     Urial ( Ovies Orientalli)
Lebih dikenal dengan nama Shapo atau Arkhar. Banyak ditemukan didaerah Asia pusat dari Northeastern Iran dan Kazakhstan ke Balochistan dan Ladakh. Selain itu dapat juga ditemukan di Kashmir, Pakistan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan. Domba ini hidup di habitat alam dengan kadar tumbuhan sedang sampai daerah yang sangat gersang, terutama padang rumput, tapi juga bisa ditemukan dikawasan hutan. Makanan utama domba ini adalah rumput tapi juga suka dedaunan semak serta biji-bijian. Ciri-ciri utamanya bulunya yang panjang dan berwarna coklat kemerahan yang memudar selama musim dingin, Jantan mempunyai ciri lingkaran hitam yang membentang dari leher sampai dada dan , sepasang tanduknya yang besar dan janggutnya yang berwarna putih dibawah mulut. Tanduk jantan bisa mencapai panjang 100 cm, tinggi pundak domba jantan dewasa berkisar antara 80-90 cm dengan bobot hidup sekitar 50 kg.



6.     Mouflon (Ovies musimon)
Banyak ditemui di daerah Kaukasus dan Irak Utara serta daerah Iran, Pertama kali diperkenalkan ke pulau Corsica, Sardinia, Rhodes, dan Cyprus. Ciri-cirinya berwarna merah coklat dengan bagian sepanjang punggung berwarna gelap, dan bagian samping berwarna lebih cerah, bagian bawah dan separuh bagian bawah kakinya berwarna putih Moncongnya berwarna putih. Tanduk domba jantan lebih besar dari betina dan bisa mencapai pajang 64 cm. Bobot hidup berkisar antara 25-55 kg dengan panjang tubuh berkisar 1,2 - 1,5 m, dan tinggi gumba sekitar 60-120 cm. Makanan domba ini adalah rumput dan dedaunan semak. Mouflon termasuk dalam domba yang diternak untuk diambil bulunya.




7.     Domba Ekor Gemuk (Ovies aries)
Domba ini merupakan jenis domba yang paling banyak diternakkan didaerah Indonesia terutama di Jawa Timur dan Madura. Dikenal juga dengan nama domba Sapudi. Ciri khas domba ini adalah memiliki ekor panjang dan gemuk, tidak bertanduk, kebanyakan berwarna putih dan terkadang ada belang-belang hitam kecoklatan. Bobot tubuh dewasa jantan berkisar 45 - 65 kg dan untuk betina berkisar 25 – 35 kg. Tinggi badan jantan antara 60 – 65 cm dan betina 52 – 60 cm. Domba ini termasuk dalam tipe pedaging.



8.     Domba Ekor Kecil (Ovies aries)
Populasinya banyak di jumpai di Indonesia terutama di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di masyarakat lebih populer dengan nama wedhus gembel. Domba ekor tipis termasuk dalam tipe domba berukuran kecil dengan bobot hidup rata-rata antara 20 – 30 kg, dan ciri utamanya adalah ekornya yang tipis. Warna bulu kebanyakan berwarna putih dan kasar, pada umumnya memiliki tanduk melingkar sedangkan pada betina tidak. Merupakan tipe domba pedaging.



9.     Domba Garut (Ovies aries)
Domba ini sangat terkenal didaerah Jawa Barat dikeranakan sering dipakai buat kegiatan aduan domba. Domba ini merupakan hasil persilangan antara domba Merino dengan domba ekor gemuk. Dinamakan domba Garut karena awal perkembangan domba ini adalah berasal dari daerah garut, Jawa Barat. Ciri-ciri domba ini adalah tubuh agak besar, Jantan memmiliki tanduk yang besar melengkung ke arah belakang dengan ujung mengarah ke depan, bobo hidup domba jantan dewasa berkisar 60 – 80 kg sedangkan untuk betina berkisar 30 – 40 kg, memiliki ekor pendek dengan pangkal agak gemuk. Bulunya panjang dan halus berwarna putih, hitam, coklat, atau kombinasi dari ketiga warna itu.



10.                        Domba Texel
Diperkirakan berasal dari pulau Texel, Belanda sesuai namanya. Di Indonesia domba ini bisa ditemukan di daerah dataran tinggi Dieng dan Wonosobo. Ciri-ciri domba ini adalah sifatnya tenang bahkan jika ada manusia yang mendekat domba ini jarang beranjak atau lari menjauh, berbulu halus dan keriting berbentuk spiral, memiliki leher yang panjang, ekornya kecil, bobot hidup jantan dewasa bisa mencapai bobot 100 kg dan utuk betina sekitar 80 kg.




Monday, 7 March 2016

JENIS-JENIS KAMBING YANG DIBUDIDAYAKAN DI INDONESIA




Bagi anda yang hobi beternak kambing yang ingin mengetahui berbagai jenis jenis kambing yang ada di Indonesia sehingga anda bisa mengetahui jenis kambing apa yang sedang anda budidayakan atau ingin mengembangkan usaha ternaknya dengan beternak beberapa jenis kambing tidak ada salahnya jika anda mengetahui berbagai jenis kambing yang ada didunia ini sehingga bisa memberikan informasi buat anda agar mengerti bagaimana pemeliharaan yang cocok untuk jenis jenis kambing tersebut. Jenisjenis kambing yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain:

1.    Kambing Etawa
Kambing Etawa diperkirakan berasal dari India yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena merupakan penghasil susu yang baik. Di Indonesia kebanyakan sekarang ini dikembangkan sistem kawin buatan sehingga banyak menghasilkan kambing peranakan Etawa. Makanan utama kambing ini adalah daun-daun pohon yang masih segar. Ciri-ciri kambing etawa adalah :
·         Badan besar dengan tinggi gumba 70-90 cm untuk betina dan 90-110 cm untuk jantan
·         Berat badan 50-75 kg untuk betina dan 70-110 kg untuk jantan
·         Panjang badan 70-80 cm untuk betina dan 90-110 cm untuk jantan
·         Tanduk lebih mengarah kebelakang
·         Warna Bulu bervariasi dengan badan cenderung berwarna putih atau kecoklatan
·         Paha kaki belakang berbulu lebat
·         Kepala tegak
·         Untuk betina ambing berkembang dengan sangat baik
·         Telinga melipat dengan ujung lebar


2.    Kambing Boer
Diperkirakan berasal dari Afrika Selatan dan merupakan salah satu kambing tipe pedaging unggulan yang mulai dilirik untuk dibudidayakan.ciri-cirinya adalah
·         Berat badan bisa mencapai 120 kg untuk jantan dan 95 kg untuk betina
·         Berkaki pendek
·         Hidung agak cembung
·         Telinga panjang menggantung
·         Beberapa memilik garis putih kebawah diwajahnya
·         Kebanyakan berbulu putih
·         Kepala berwarna gelap


3.    Kambing Saanen
Merupakan tipe kambing penghasil susu terbaik. Diperkirakan berasal dari lembah Saanen di Swiss. Ciri-cirinya adalah:
·         Kebanyakan berwarna putih mulus
·         Panjang badan agak pendek
·         Bentuk wajah segitiga
·         Ukuran kaki relatif  kecil
·         Bobot dewasa untuk jantan sekitar 90 kg dan betina sekitar 65 kg



4.    Kambing Jawa Randu
Merupakan salah satu jenis kambing yang dipelihara sebagai penghasil susu dan daging. Merupakan kambing hasil persilaangan antara kambing etawa dengan kambing kacang sehingga cirinya sebagian mirip kambing etawa dan sebagian mirip kambing kacang sehingga para petani lebih sering menyebut dengan nama kambing kacukan. Ciri-cirinya adalah:
·         Warna bulu lebih sering terlihat kombinasi antara hitam,putih, dan coklat
·         Kepala terlihat besar dan lancap
·         Telinga lebar dan menggantung
·         Punggung melengkung kebawah
·         Makannya banyak
·         Kambing jantan dewasa dapat mencapai bobot diatas 40 kg dan betina dibawah 40 kg



5.    Kambing Kacangan
Diperkirakan kambing ini adalah kambing yang pertama kali ada di Indonesia. Kambing ini juga sering disebut kambing Jawa oleh para petani. Merupakan salah satu kambing jenis pedaging meskipun tubuhnya relatif lebih pendek dan kecil dibandingkan jenis –jenis kambing yang lainnya. Itulah mengapa sebagian besar sekarang ini banyak kambing kacangan yang disilangkan dengan jenis kambing yang lain untuk mendapatkan bobot tubuh yang lebih besar. Ciri-cirinya adalah:
·         Bulu lebih pendek dan kebanyakan berwarna tunggal
·         Memiliki tanduk yang berbentuk pedang
·         Pada kambing jantan terdapat janggut
·         Punggung melengkung sampai ekor
·         Bobot kambing dewasa jantan rata-rata 25 kg dan betina 20 kg
·         Tinggi gumba jantan 60-65 cm dan betina 55 cm